Kopling pada sepeda motor dibedakan secara cara kerja yaitu :
1. Kopling Manual
2. Kopling Otomatis
2. Kopling Otomatis
Kopling berfungsi sebagai alat untuk memutuskan atau menghubungkan putaran mesin keporos
engkol.
Cara kerjanya :
1. Kopling Manual
Kopling manual cara kerjanya diatur oleh sebuah tuas yang biasa disebut dengan handle kopling, dengan cara menarik handle kopling bila handle kopling bebas (tidak ditarik) maka plat tekan dan plat gesek dipijit oleh piringan penekan (cluth pressure palte) dengan bantuan pegas koping sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.
Sedangkan bila handle kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat pembebas kopling, alat pembebas ini akan menekan batang tekan (pushrod). Pudhrod ini akan mendorong piringan penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling akibatnya plat gesek dan plat tekan akan saling merenggang dan putaranrumah kopling tudak diteruskan pada poros utama.
2. Kopling Otomatis
Cara kerja kopling otomatis sebenarnya sama saja pengoprasiannya tidak ditarik kabel maupun ditekan cairan hidrolik, tetapi mengandalkan komponen sentrifugal yang bekerja mengikuti kecepatan putaran mesin. Pada saat putaranmesin terendah gaya sentrifugal dan kanvas koplping menjadi sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah koplng dan terlepas ke arah poros engkol,akibatnya rumah kopling dengan gigi pertama bergerak bebas terhadap poros engkol.
Tipe - Tipe Kopling
1. Dibedakan berdasarkan konstruksinya
a. Koplng tipe piringan
Konstruksi kopling terdiri dari plat gesek yang berputar. Untuk menggerakkan kopling
kedua plat penggerak dan yang digerakkan diletakkan bersama oleh per.
b. Kopling sepatu sentrifugal
Sepatu bergerak keluar oleh gaya sentrifugal sehingga sepatu tersebut berhubungan dengan
drum (housing).
c. Kopling v-belt
Sistem in terdiri dari v-belt dan pulley yang digerakkan oleh tenaga sentrifugal sehingga
v-belt terjepit.
2. Dibedakan berdasarkan cara kerja
a. Kopling manual
Kopling manual cara kerjanya dilakukan oleh pengandara pada saat handle kopling ditarik
koling terputus dan pada saat handle koplng dilepas koplng terhubung.
b. Kopling otomatis
Kopling terhubung dan terlepas dengan menggunakan gaya sentrifugal, yang timbul karena
gaya dari poros engko. Saat kecepatan mesin rendak maka kopling secara otomatis terputus dan
pada saat kecepatan mesin tinggi kopling terhubung. Tipe kopling in banyak dipakai pada
sepeda motor bebek dan skuter.
3. Dibedakan berdasarkan kondisi area kerja
a. Kopling basah
Kopling terletak didalam cover rank case dan sebagian dari koplng terendam oli sehingga
kerja kopling sangat halus.
b. Kopling kering
Kopling terletak diluar ruangan dan selalu terbuka diudara luas oleh karena itu panasnya dapat
tersalur dengan baik. Keistimewaanya koefisien gesekan yang kecil.
4. Tipe kopling piringan
a. Tipe piringan tunggal
Hanya menggunakan satu piringan jika luas permukaan gesekannya kecil perlu diameter
piringan yang besar.
b. Tipe banyak piringan
Piringan diletakkan berjajar sehingga permukaan gesek yang luas dapat diperoleh daya
transmisi dan tenaganya cukup halus .
INFO :
1. Batas limit per kopling 28,3 mm std 30,3 mm
2. Tebal kanvas kopling std 2,3mm
3. Plat kopling std 0.5 mm
Kopling terhubung dan terlepas dengan menggunakan gaya sentrifugal, yang timbul karena
gaya dari poros engko. Saat kecepatan mesin rendak maka kopling secara otomatis terputus dan
pada saat kecepatan mesin tinggi kopling terhubung. Tipe kopling in banyak dipakai pada
sepeda motor bebek dan skuter.
3. Dibedakan berdasarkan kondisi area kerja
a. Kopling basah
Kopling terletak didalam cover rank case dan sebagian dari koplng terendam oli sehingga
kerja kopling sangat halus.
b. Kopling kering
Kopling terletak diluar ruangan dan selalu terbuka diudara luas oleh karena itu panasnya dapat
tersalur dengan baik. Keistimewaanya koefisien gesekan yang kecil.
4. Tipe kopling piringan
a. Tipe piringan tunggal
Hanya menggunakan satu piringan jika luas permukaan gesekannya kecil perlu diameter
piringan yang besar.
b. Tipe banyak piringan
Piringan diletakkan berjajar sehingga permukaan gesek yang luas dapat diperoleh daya
transmisi dan tenaganya cukup halus .
INFO :
1. Batas limit per kopling 28,3 mm std 30,3 mm
2. Tebal kanvas kopling std 2,3mm
3. Plat kopling std 0.5 mm
0 Comments